Selamat sore sobat, pasti sobat tahu banget tentang cinta tanah air. Cinta tanah air adalah suatu hal yang wajib dan diperlukan oleh setiap warga negara manapun.
Di Indonesia ini, rasa cinta tanah air sudah disuntikkan pada setiap warna negaranya saat pendidikan dini. Mengapa demikian? karena dengan ini, "seharusnya" dapat menangkal perpecahan dalam masyarakat.
Dengan rasa cinta tanah air, maka semua gesekan yang tidak perlu dapat ditanggulangi. Gesekan tersebut adalah isu-isu yang berusaha memecah belah NKRI.
Sobat semua pasti tahu apa yang saya maksud dengan isu tersebut, tidak perlu dijelaskan bukan? hehe.
Sobat, saya memiliki murid yang sangat mencintai NKRI. Murid tersebut berasal dari Flores, NTT. Anak tersebut bernama Sebastian Mangka Teme yang akrab dipanggil Tian.
Tian dan teman-temannya dari Flores datang ke Jawa Timur rombongan diasuh oleh para Bruder. Oh iya, Bruder adalah sebutan untuk biarawan laki-laki Katholik.
Saat pertama kali saya bertemu Tian, rasa takjub ini ada ketika saya tahu betapa susahnya kehidupan yang ada di Flores. Dia harus makan apa saja untuk hidup. Ya, APA SAJA!
Ngeri ya sobat, masih ingat ketika dia dan rombongan diajak oleh para bruder rekreasi ke Candi Prambanan.
GILE NDRO! polos banget ya.
Sobat, ini poin terpenting mengapa artikel ini saya tulis. Kecintaan anak-anak Flores ini dengan NKRI adalah garuda Pancasila, Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih.
Dia pertama kali pembentukan struktur kelas menangis sampai terisak-isak. Kenapa sobat?
Karena berbadan kecil sebab kurangnya asupan gizi, dia tidak terpilih menjadi seksi koordinator upacara.
Dalam hatiku, astaga.
Sobat, saya baru sekali ini menghadapi tekat cinta NKRI seperti dia! bahkan mungkin saya sendiri belum pernah mencintai NKRI sepertinya.
Saya malu, takjub, salut jadi satu dalam air mata. Sobat, jujur kecnitaan saya dengan negara ini tidak terlalu besar. Sebagian besar masyarakat juga tidak mempunyai rasa cinta yang seperti ini.
Hanya karena subsidi BBM ataupun listrik dikurangi, sudah teriak anti pemerintah, rezim pemeras dan sebagainya.
Saya termasuk yang sangat PRO dengan kabar penyatuan harga BBM di Papua setara dengan di Jawa. Sudah terealisasi apa belum sobat? saya belum tahu kelanjutannya.
Sobat semua pasti tahu apa yang saya maksud dengan isu tersebut, tidak perlu dijelaskan bukan? hehe.
Sobat, saya memiliki murid yang sangat mencintai NKRI. Murid tersebut berasal dari Flores, NTT. Anak tersebut bernama Sebastian Mangka Teme yang akrab dipanggil Tian.
Tian dan teman-temannya dari Flores datang ke Jawa Timur rombongan diasuh oleh para Bruder. Oh iya, Bruder adalah sebutan untuk biarawan laki-laki Katholik.
Saat pertama kali saya bertemu Tian, rasa takjub ini ada ketika saya tahu betapa susahnya kehidupan yang ada di Flores. Dia harus makan apa saja untuk hidup. Ya, APA SAJA!
Ngeri ya sobat, masih ingat ketika dia dan rombongan diajak oleh para bruder rekreasi ke Candi Prambanan.
"Bruder, ini batu semua?"
Ya. Ini semua batu, lihat saja, pukul saja kalau mau buktikan.
*wuah besar sekali!
GILE NDRO! polos banget ya.
Sobat, ini poin terpenting mengapa artikel ini saya tulis. Kecintaan anak-anak Flores ini dengan NKRI adalah garuda Pancasila, Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih.
Dia pertama kali pembentukan struktur kelas menangis sampai terisak-isak. Kenapa sobat?
Karena berbadan kecil sebab kurangnya asupan gizi, dia tidak terpilih menjadi seksi koordinator upacara.
"Pak, saya ingin jadi kompi!"
"ya Tian, nanti ya cadangan saja."
"Saya pengen jadi petugas upacara pak! saya suka Bendera Merah putih!"
Dalam hatiku, astaga.
Sobat, saya baru sekali ini menghadapi tekat cinta NKRI seperti dia! bahkan mungkin saya sendiri belum pernah mencintai NKRI sepertinya.
Saya malu, takjub, salut jadi satu dalam air mata. Sobat, jujur kecnitaan saya dengan negara ini tidak terlalu besar. Sebagian besar masyarakat juga tidak mempunyai rasa cinta yang seperti ini.
Hanya karena subsidi BBM ataupun listrik dikurangi, sudah teriak anti pemerintah, rezim pemeras dan sebagainya.
Saya termasuk yang sangat PRO dengan kabar penyatuan harga BBM di Papua setara dengan di Jawa. Sudah terealisasi apa belum sobat? saya belum tahu kelanjutannya.
Intinya banyak prestasi yang sudah diraih oleh Bpk. Presiden Jokowi.
Mengapa kita tidak mencintai NKRI dengan lebih?
Cintailah NKRI, dan saya akan belajar lebih mencintai negara ini!
Mengapa kita tidak mencintai NKRI dengan lebih?
Cintailah NKRI, dan saya akan belajar lebih mencintai negara ini!
23 comments
Jaman sy seumur dia sekitar tahun 80an hal2 sperti ini sudah biasa, namun untuk jaman sekarang anak2 umur kisaran 10 keatas langka...
ReplyDeletebisa di simpulkan anak jaman sekarang minim kecintaan NKRI, enggak heran kalo generasi sekarang generasi cuek...
BENAR!
Deletegenerasi cuek, saya suka istilahnya
Tian nasibmu sama dengan diriku dulu tak pernah bisa terpilih jadi petugas upacara bendera hanya karena berbadan kecil. Kenapa harus yang verbadan besar selalu yang diutamakan
ReplyDeleteKarena untuk kecakapan publik, maka diutamakan badan besar
Deleteluar biasa ya
ReplyDeletesemoga dia nanti bisa jadi tentara atau apa saja yang berguna bagi nusa bangsa
semoga menjadi anak yg sukses
salam bangga dari jauh
Terharu ya pastinya dengar langsung pernyataan Tian itu. Zaman sekarang, apalagi di kota-kota besar, anak-anak remaja tampaknya tak peduli pada hal-hal cinta tanah air semacam ini. Salam buat Tian, Pak Guru. Semoga masa depannya sukses, bisa turut bermanfaat untuk Indonesia :)
ReplyDeletesalam untuk Tian ya. aku terharu bacanya. semoga semakin banyak anak Indonesia yang mencintai negeri ini seperti Tian.
ReplyDeleteRasanya sudah lama ku tak membaca tulisan yang berkaitan dengan patriotisme begini.
ReplyDeleteBagus...Tian.
Great job, Bang Angga.
Semoga kerukunan tercipta selalu dengan saling menghormati antar umat beragama.
Tuhan, jika aku berada dalam posisi Mas Angga, mungkin aku juga akan ikut terharu. Susah menemukan orang yang ketika melihat Bendera Merah Putih, mereka akan terasa bangga dan memunculkan sifat nasionalisme. Ada dua kemungkinan, bisa saja anak yang sudah ditanam nilai patriotisme sejak dini atau para WNI yang belajar di luar negeri. Pasti, tiba-tiba langsung muncul kebanggan dalam dirinya bahwa dia adalah warga Indonesia. Saya cukup terlambat untuk memenuhi aturan pertama, mungkin bisa diterapkan pada aturan kedua.
ReplyDeleteInshaa Allah sedang terealisasi dan masyarakat papua Alhamdulillah sedang menerima dampaknya.
ReplyDeleteNggak papa orang jawa bersusah dulu, demi saudara di seberang lautan
Titip salam buat Tian ya
Semoga lekas suatu hari ketika ka meninggal, merah putih memayunginya
Wah, adek. Luar biasa kamu, salam mas untuk adek
ReplyDeleteKayaknya tidak banyak yg seperti itu
saya baru tahu soal anak ini. Keren euy. Oh yah, saya juga termasuk orang yang pro BBM harganya setara, gak perlu dibeda-bedakan lah tiap daerah harganya
ReplyDeleteAku terharuuuuuu. Hiks. Dah lama banget nggak baca tulisan patriotisme. Terlalu banyak berseliweran tulisan yg menghujat pemerintah.
ReplyDeleteSalam buat Tian ya. Indonesia bangga punya anak seperti Tian.
AKu bacanya jadi terharu. Betapa bangganya Indonesia memiliki anak seperti Tian. Dia sangat mendintai Indonesia dengan segenap hatinya. Semoga kamu sukses ya
ReplyDeleteNegeri kita Indonesia butuh sekali generasi muda yang mencintai tumpah darahnya.
ReplyDeleteSeperti Tian yang dengan tulus mencintai negeri ini. Semoga semakin bertambah banyak Tian-Tian yang lain...aamiin.
Huhu aku suka terharu kalau baca beginian. Semoga sedari kini kamu bisa jadi anak hebat yg tetap membumi ya, nak!
ReplyDeletekadang kita orang2 dewasa ini harus sering belajar dari anak2. Mencintai negara ini. Mensyukuri tinggal di tanah air, dengan apapun yg ada.
ReplyDeleteFisik harusnya bukan jadi ukuran seseorang pantas atau tidaknya menjadi petugas upacara. Apalagi anak sekolah, kasian kan.
ReplyDeletemenurut sudut pandang relativitas memang iya, tetapi menurut sudut pandang kecakapan publik hal ini berpengaruh
DeleteUntung dulu aku enggak pakai fisik sebagai tolak ukur di lapangan. Dulu pakai sistem ranking, kalau ranking bagus bisa ikut upacara bendera. Tapi semoga aja masih bisa tumbuh ya jadi enggak khawatir lagi.
ReplyDeleteSemangat dan kecintaannya pada NKRI terbukti luar biasa. Semoga dikemudian hari ia mendapatkan kesempatan untuk dapat memimpin bangsa ini dengan baik :)
ReplyDeleteSemoga terealisasi dengan baik yaaaa. Gak hanya BBM, semuanya bsia setara aamiin. Supaya infrastruktur ok jd kalau yg dr jawa ke sana gk mahal2 amat #ngarep
ReplyDeleteWah bikin terharu dan malu kalau lihat anak-anak seperti Tian ini ya 😊
ReplyDelete